jitupoker.com Ada seorang ibu rumah tangga yang masih muda diman umurnya 28 tahun dia bernama Anggun sedangkan suaminya yang umurnya lebih tua 30 tahun bernama Riyan, Ibu Anggun di lingkungan mudah bergaul dan supel, penampilannya juga biasa saja tapi bersahaja, sedangkan suaminya cukup baik dan bertanggung jawab dengan keluarganya.bisa dibilang rumah tangganya harmonis.
Pada waktu malam acara 17 Agustusan tahun 2015, Anggun dan Riyan beserta warga lingkungan dimana mereka tinggal mengadakan malam hiburan berupa Organ tunggal. Tua muda, laki-laki perempuan, semua ikut bergembira.
Semua turun berjoget mengikuti alunan lagu yang dibawakan oleh penyanyi. Mula-mula mereka berjoget dengan pasangan masing-masing. Semua bergembira sambil tertawa bebas mengikuti irama musik..
Setelah beberapa lagu, mereka terus berjoget dengan berganti pasangan. Mereka terus bergembira. Anggun berjoget dengan seorang bapak, Riyan berjoget dengan seorang anak perempuan remaja.. Begitulah mereka berjoget sampai beberapa lagu dengan berganti pasangan sampai beberapa waktu.
Menjelang akhir acara, pada lagu terakhir, Anggun berjoget dengan seorang bapak, sedangkan Riyan berjoget dengan Eli, seorang ibu rumah tangga yang tinggal beberapa rumah dari rumah mereka. Eli, sekitar 40 tahun, ibu dari seorang karyawan swasta yang bekerja dengan sistim shift, mempunyai 2 orang anak yang sudah cukup besar.
Walau sudah berumur tapi penampilan Eli selalu tampak muda karena cara berpakaiannya yang selalu agak seksi dan pandai bermake up. Selintas Anggun melirik pada Riyan yang sedang berjoget dengan Eli. Terlihat Riyan sedang tertawa dengan Eli sambil berjoget.
Setelah itu kembali Anggunpun berjoget dan tertawa dengan pasangannya. Menjelang tengah malam acara usai. Semua kembali ke rumah masing-masing dengan perasaan gembira walaupun capek.. Sesampai di rumah, setelah mandi air hangat, Anggun dan Riyan segera ke tempat tidur.
"Bagaimana tadi, sayang?" tanya Riyan sambil memeluk Anggun.
"Apanya?" kata Anggun sambil menempatkan kepalanya di salah satu tangan Riyan.
"Ya tadi waktu kita di tempat pesta tadi," kata Riyan sambil mengecup bibir mungil Anggun.
"Saya benar-benar gembira..." kata Anggun sambil tersenyum sambil tangannya mengusap-ngusap dada serta jarinya memainkan puting susu Riyan.
"Harusnya kita sering melakukan acara seperti tadi, jangan cuma setahun sekali..." kata Riyan sambil tangannya masuk ke pakaian tidur Anggun. Buah dada Anggun diremas dengan mesra.
"Mmhh.. Memangnya kenapa?" kata Anggun sambil mencium pipi Riyan lalu mengecup bibirnya.
"Ya kita kan bisa bergembira dengan tetangga yang ada. Jarang sekali kita ngumpul bareng mereka," ujar Riyan sambil membuka seluruh kancing pakaian tidur Anggun.
Lalu dijilatnya puting susu Anggun sambil tangannya meremas buah dada Anggun yang satu lagi.
"Mmhh..." desah Anggun sambil memejamkan matanya.
Sambil tetap menciumi dan menjilati buah dada Anggun, tangan Riyan yang tadinya meremas buah dada, turun ke perut lalu disusupkan ke celana dalam Anggun.
Segera jarinya menyentuh bulu-bulu kemaluan Anggun yang tidak terlalu banyak. Anggun tetap terpejam sambil sesekali mendesah.. Jari-jari tangan Riyan lalu turun menyusuri belahan belahan memek Anggun.
"Ohh..." desah Anggun keras sambil menggerakkan pinggulnya.
Jari Riyan terus menggosok-gosok belahan memek Anggun sampai cairan memek Anggun keluar banyak.
"Mmhh..." desah Anggun sambil tangannya memegang tangan Riyan yang sedang bermaik di memeknya.
"Enak, sayang," kata Riyan sambil melumat bibir Anggun.
Sementara jari tengah Riyan masuk ke lubang memek Anggun. Tanpa menjawab pertanyaan Riyan, Anggun membalas ciuman Riyan dengan hebat sambil menjepitkan pahanya lalu menggoyangkan pinggulnya karena menahan kenikmatan ketika jari tangan Riyan keluar masuk lubang memeknya.
Sementara tangan Anggun segera menyelusup ke dalam celana piyama Riyan, dan kemudian menggenggam dan meremas kontol Riyan yang sudah tegang.
"Buka pakaiannya dong, sayang," kata Anggun berbisik ke telinga Riyan. Riyan segera bangkit lalu melepas seluruh pakaiannya. Kontol Riyan terlihat sudah tegak dengan ditumbuhi bulu yang sangat lebat.
Melihat itu, Anggun segera bangkit dan duduk di tepi ranjang. Digenggamnya kontol Riyan lalu dikocok perlahan. Cairan bening terlihat keluar dari lubang kontol Riyan. Tanpa banyak cakap ujung lidah Anggun segera menjilati cairan tersebut sambai habis.
Tak lama, mulut Anggun sudah mengulum batang kontol Riyan yang lumayan besar. Cpok.. Cpok.. Cpok.. Terdengar suara kuluman mulut Anggun pada kontol Riyan.
"Ohh.. Enak, sayang.. Ohh..." desah Riyan sambil memegang kepala Anggun lalu memompa pelan kontolnya di mulut Anggun.
"Gantian, dong..." kata Anggun sambil melepas kulumannya lalu menatap mata Riyan. Riyan tersenyum.
"Naiklah ke ranjang..." ujar Riyan.
Anggunpun segera naik ke atas ranjang lalu telentang dan membuka lebar pahanya. Tak lama, Anggun mendesah karena lidah Riyan pintar bermain dan menjilati kelentit dan lubang memek Anggun.
"Ohh, sayangg.. Teruss..." desah Anggun agak keras.
Apalagi ketika jari Riyan masuk ke lubang memeknya sambil lidahnya tak henti menjileti kelentit Anggun. Gerakan pinggul Anggun makin keras mengikuti rasa nikmatnya. Tak lama kemudian tangan Anggun dengan keras meremas rambut Riyan dan mendesakkan kepalanya ke memek. Lalu..
"Ohh.. Enak, sayangg.. Mmff.. Sshh..." jerit kecil Anggun terdengar ketika Anggun mencapai puncak kenikmatan.. Orgasme..
Riyan segera menghentikan jilatannya lalu naik ke atas tubuh istrinya itu. Walau mulut masih basah oleh cairan memek Anggun, Riyan langsung melumat bibir Anggun. Anggunpun langsung membalas ciuman Riyan dengan hebat.
Sambil tetap berciuman, tangan Anggun segera memegang dan membimbing kontol Riyan ke lubang memeknya. Selang beberapa detik kemudian.. Bless.. Bless.. Bless.. Kontol Riyan lansgung keluar masuk memek Anggun. Keduanya bermandi peluh sambil sesekali terdengar desahan kenikmatan mereka.
"Memeknya legit, sayang.. Enak..." bisik Riyan. Anggun tersenyum sambil menggoyangkan pinggulnya.
"Memang kenapa?" tanya Anggun.
"Aku tidak pernah bosan menyetubuhi kamu..." bisik Riyan sambil terus memompa kontolnya. Anggun tersenyum.
"Kalau wanita lain rasanya bagaimana," tanya Anggun lagi.
"Aku tidak pernah bersetubuh dengan wanita lain, kok..." kata Riyan.
Anggun tersenyum lalu merangkulkan kedua tangannya ke pundak Riyan sambil tetap menggoyangkan pinggulnya mengimbangi gerakan kontol Riyan.
"Saya mau tanya, sayang..." kata Anggun.
"Apa?" kata Riyan.
"Tubuh Mbak Eli, tetangga kita itu, bagus tidak..?" tanya Anggun.
"Ah kamu pertanyaannya ada-ada saja..." kata Riyan tak menghiraukan.
"Saya serius, sayang.. Jawab jujurlah. Tidak apa-apa kok..." kata Anggun.
"Tadi lihat belahan buah dadanya tidak?" tanya Anggun.
Riyan mengangguk. Anggun tersenyum sambil terus menggoyangkan pinggulnya.
"Jujur.. Iya, tubuh dia bagus. Dan tadi aku sempat lihat belahan buah dadanya. Marah?" kata Riyan sambil mengentikan gerakannya.
Anggun tersenyum sambil terus menggoyang pinggulnya.
"Jangan berhenti dong, sayang.. Terus setubuhi saya.. Mmhh..." kata Anggun.
"Saya tidak marah kok. Justru saya suka mendengarnya..." kata Anggun.
"Kenapa?" tanya Riyan heran.
"Tadi waktu saya lihat kamu berjoget dengan Mbak Eli, tidak tahu kenapa ada perasaan aneh..." kata Anggun.
"Tadi tiba-tiba saya membayangkan kamu bermesraan dengan Mbak Eli..." lanjut Anggun lagi.
"Kenapa begitu?" tanya Riyan.
"Saya tidak tahu..." kata Anggun.
"Kamu cemburu?" tanya Riyan.
"Tidak sama sekali. Justru sebaliknya, saya sangat ingin melihat kamu bermesraan dengan Mbak Eli..." kata Anggun.
Riyan tersenyum.
"Kamu lagi horny kali ya, tadi..." kata Riyan tanpa menghentikan gerakan kontolnya.
Anggun kembali tersenyum. Setelah beberapa lama memompa kontolnya, Riyan mengejang, gerakannya bertambah cepat.
"Aku mau keluar, sayang.. Ohh..." bisik Riyan.
"Tahan dulu sebentar, sayang.. Saya juga mau keluar.. Mmhh..." bisik Anggun sambil mempercepat gerakan pinggulnya.
Tak lama tubuhnya mengejang, tangannya kuat memeluk tubuh Riyan.
"Mau keluar, sayangghh..." jerit Anggun.
"Ohh.. Nikmat, sayang.. Ohh..." jerit kecil Anggun ketika mencapai orgasme.
Selang beberapa detik, Riyan juga semakin mempercepat gerakannya. Sampai akhirnya.. Crott.. Crott.. Crott.. Air mani Riyan menyembur di dalam memek Anggun. Riyan mendesakkan kontolnya dalam-dalam ke memek Anggun.. Tubuh keduanya lemas saling berpelukan sementara kontol Riyan masuk berada di dalam memek Anggun.
"Mau tidak kalau saya minta kamu maen dengan Mbak Eli.. Saya serius," kata Anggun sambil memeluk pundak Riyan.
"Kenapa sih kamu mau yang aneh-aneh begitu?" tanya Riyan.
"Saya tidak tahu jawabnya, sayang.. Yang jelas ada perasaan horny ketika membayangkan kamu bermesraan dengan Mbak Eli..." kata Anggun.
"Mau kan, sayang?" tanya Anggun memaksa.
"Kalau aku mau, bagaimana caranya, sayang..." kata Riyan sambil mengecup bibir istrinya.
"Nanti aku yang mengatur..." kata Anggun sambil tersenyum.
Riyan juga tersenyum sambil mencabut kontolnya dari memek Anggun, lalu bangkit dan berpakaian. Merekapun tidur kemudian.. keesokan harinya Anggun menghubungi pin BB 3341F127 mbak Eli Banyak cara yang dilakukan Anggun agar Eli bisa dekat dengan dan akrab dengan dia dan Riyan.
Dan hal itu membuahkan hasil. Eli sekarang mulai sering bertandang ke rumah mereka walaupun hanya untuk sekedar ngobrol.
Sampai suatu malam Anggun mengundang Eli datang ke rumahnya.
"Mas Wiryo sudah pergi kerja kan, Mbak?" tanya Anggun.
"Sudah dari tadi dong.. Dia dapat bagian shift malam," ujar Eli.
"Eh ada apa undang saya ini malam?" tanya Eli.
"Tidak ada apa-apa kok, Mbak..." kata Anggun.
"Kami hanya ingin ajak Mbak nonton VCD baru yang dibeli Mas Riyan," kata Anggun sambil melirik kepada Riyan.
Riyan membalas dengan senyuman.
"VCD begituan ya?" tanya Eli bersemangat.
Anggun tersenyum sambil melirik Riyan.
"Cepatlah putar!" ujar Eli tidak sabar. Riyan bangkit dari tempat duduknya lalu menuju ke VCD player.
"Mbak Eli suka film jenis apa?" tanya Riyan sambil menyodorkan beberapa keping VCD.
Setelah memilih, Eli segera menyerahkan film yang ingin dilihatnya. Riyan segera memutarnya. Mereka bertiga menonton film BF tanpa banyak bicara. Mereka duduk bertiga di karpet. Anggun duduk berdampingan dengan Eli, sementara Riyan duduk dibelakang mereka.
"Udah ada yang bangun, ya..?" kata Anggun tersenyum sambil melirik ke arah Riyan.
"Lumayan..." kata Riyan.
"Lumayan apa?" tanya Eli sambil matanya sedikit melirik ke arah selangkangan Riyan yang mulai agak menggembung. Riyan tersenyum sambil menutupi kakinya dengan bantal.
"Mbak Eli seberapa sering begituan dengan Mas Wiryo?" tanya Anggun.
"Ah, jarang sekali.. Mungkin karena dia capek," kata Eli sambil matanya terus melihat adegan seronok di video.
Kembali mereka terdiam selama beberapa saat sambil melihat video.
"Sini dong..!" kata Anggun kepada Riyan sambil matanya berkedip memberi isyarat. Riyan beringsut mendekati Anggun.
"Ada apa sih..?" tanya Riyan.
"Duduk dekat sini dong..." kata Anggun dengan suara manja.
Dengan sengaja tangan Anggun segera masuk ke dalam Celana Hawaii Riyan. Lalu digenggamnya kontol Riyan yang sudah tegang dan diremasnya pelan. Eli yang melihat hal itu, perasaannya menjadi tak karuan.. Antara rasa malu dan rasa ingin melihat bercamput baur.
"Udah pengen ya?" kata Anggun kepada Riyan.
Suaranya sengaja agak keras. Riyan tersenyum sambil matanya melirik ker arah Eli. Eli yang semakin tidak menentu perasaannya, kebetulan melirik ke arah Riyan. Pandangan mereka beradu selama beberapa detik. Eli lalu membuang pandangannya ke arah video.
Hatinya berdebar ketika berpandangan dengan Riyan.. Anggun melirik ke arah Riyan sambil tersenyum. Lalu dengan tanpa ragu-ragu, Anggun menurunkan celana Riyan hingga kontolnya yang besar tampak tegak terlihat. Lalu dikocoknya pelan.. Riyan tetap diam sambil matanya melirik ke arah Eli yang jelas kelihatan gelisah.
"Mbak suka tidak pada barang lelaki yang berbulu banyak?" tanya Anggun sambil menatap Eli.
"Mm.. Eh.. Iya.. Iya.. Saya suka..." kata Eli tergagap menatap Anggun sambil matanya sekilas melirik ke tangan Anggun yang sedang meremas kontol Riyan.
"Kalau kayak gini suka tidak, Mbak?" tanya Anggun sambil matanya mengisyaratkan agar Eli melihat ke kontol Riyan.
"Ah, kamu ini..." kata Eli sambil matanya melihat kontol Riyan beberapa saat.
Anggun tersenyum. Tangannya meraih tangan Eli, lalu ditariknya ke arah kontol Riyan. Eli menuruti kemauan Anggun walau hatinya merasa serba salah..
"Coba pegang, Mbak..." kata Anggun sambil tangannya membimbing jari-jari Eli untuk menggenggam kontol Riyan.
Kontol Riyan terasa hangat dan berdenyut di tangan Eli. Nafas Eli memburu. Ada desiran tertentu yang menuntun tangannya bergerak meremas pelan kontol Riyan. Riyan tersenyum sambil melirik ke arah Anggun. Anggun juga tersenyum sambil mundur agak menjauh.
Riyan tanpa diduga tangannya meraih dagu Eli, lalu dengan segera mengecup bibirnya, lalu dilumatnya dengan hangat. Eli yang sudah terangsang gairahnya langsung membalas ciuman Riyan dengan hangat pula sambil tangannya mulai berani mengocok kontol Riyan. Tangan Riyanpun dengan segera menyusup ke balik daster Eli. Ditelusuri paha Eli. Elusan tangannya segera naik ke pangkal paha, lalu jarinya diselipkan ke celana dalam Eli.
"Mmhh..." desah Eli sambil menggelinjang ketika jari tangan Riyan menyusuri belahan memeknya yang sudah sangat basah.
"Ohh.. Mmhh..." desah Eli tambah keras ketika jari Riyan keluar masuk lubang memknya.
Pinggulnya sedikit digoyang karena nikmat. Sementara Anggun sengaja menjauhkan diri dari mereka. Anggun mendapat suatu rangsangan yang amat sangat ketika melihat suaminya bercinta dengan wanita yang Anggun sukai.
Anggun tidak melakukan apapun hanya diam sambil melihat mereka bermesraan. Hanya nafas Anggun yang mulai cepat yang terdengar.. Ketika tangan Riyan mulai mencoba melepas pakaian Eli, Eli agak tersentak sesaat. Dengan segera matanya menatap Anggun. Tapi ketika dilihatnya Anggun tersenyum sambil matanya mengisyaratkan agar Eli melanjutkan bercinta lagi..
Eli sesaat terdiam. Tapi ketika tangan Riyan merangkul dari belakang dan tangannya meremas buah dada Eli, Eli terpejam dan memegang tangan Riyan yang sedang meremas buah dadanya.
"Ohh..." desah Eli seiring dengan jilatan dan pagutan Riyan di lehernya sambil tak lepas tangannya meremas buah dada Eli.
Tak lama Riyan segera melepas daster Eli. Eli tampak agak canggung ketika Riyan melepas BH dan celana dalamnya dari belakang. Riyanpun melepas seluruh pakaiannya. Segera setelah itu Riyan menindih tubuh telanjang Eli. Jilatan lidah dan remasan tangan Riyan pada buah dada Eli membuat Eli menggelinjang merasakan nikmat.
"Ohh.. Oohh..." desah Eli ketika jilatan lidah Riyan turun ke perut lalu turun lagi menyusuri selangkangannya.
Pinggulnya bergoyang mengikuti desiran rasa nikmat.. Anggun tetap diam menyaksikan tubuh telanjang suaminya yang bergumul mesra dengan Eli. Nafasnya makin memburu waktu melihat kontol Riyan dihisap sambil dikocok oleh Eli.
Tanpa terasa tangannya menyelusup ke dalam celana dalamnya. Lalu jarinya mulai menggosok-gosok belahan memeknya sendiri. Entah mengapa Anggun sangat menikmati ketika Riyan memompa kontolnya ke dalam mulut Eli.
Nafas Anggun semakin memburu, juga satu jarinya semakin cepat keluar masuk memeknya sendiri ketika melihat Riyan mulai menyetubuhi Eli. Desahan dan erangan mereka membuat gairah Anggun bertambah naik..
"Ohh.. Sshh..." desah Eli ketika Riyan dengan perkasa mengeluar masukkan kontol di memeknya.
"Gimana rasanya, Mbak?" tanya Riyan sambil mengecup bibir Eli.
"Ohh sangat enakk.. Mmhh..." kata Eli sambil merangkul pundak Riyan, sementara pinggulnya bergoyang mengikuti gerakan Riyan.
Entah sudah berapa lama mereka bersetubuh disaksikan Anggun, sampai akhirnya Eli memeluk tubuh Riyan kuat-kuat. Memeknya didesakan ke kontol Riyan dalam-dalam. Gerakan pinggulnya makin cepat. Lalu tiba-tiba tubuhnya bergetar sambil mendesah panjang.
"Oohh.. Oohh..." desah Eli terkulai lemas setelah mendapat orgasme.
Sementara Riyan masih terus menggenjot kontolnya di memek Eli yang sudah lemas. Gerakannya makin cepat ketika Riyan merasakan ada sesuatu yang mendesak nikmat di kontolnya. Tak lama segera dicabut kontolnya dari memek Eli, lalu digesek-gesekannya pada belahan memek Eli.
Sampai akhirnya.. Crott! Crott! Crott! Air mani Riyan tumpah banyak di atas bulu-bulu memek Eli. Tubuh Riyan lalu lemas terkulai di atas tubuh telanjang Eli. Anggun yang melihat hal itu segera menghampiri mereka. Diusapnya pantay Riyan.
"Masih kuat tidak, sayang..?" bisik Anggun ke telinga Riyan.
Riyan segera mencabut kontolnya dari memek Eli lalu bangkit. Eli juga demikian.
"Kenapa sayang?" tanya Riyan sambil mengecup bibir Anggun.
"Saya pengen..." kata Anggun sambil memegang kontol Riyan yang lemas dan masih basah.
"Aku masih lemas, sayang..." kata Riyan.
"Sebentar lagi saya minta jatah ya, sayang..." kata Anggun sambil mencium bibir Riyan.
"Gimana, Mbak?" tanya Anggun kepada Eli sambil tersenyum. Eli tersenyum sambil berpakaian.
"Aku bisa ketagihan, loh..." kata Eli.
No comments:
Post a Comment