Thursday, November 19, 2015


Negara- negara yang penduduknya suka berjudi di dunia

Ketika membayangkan kota perjudian, Las Vegas merupakan salah satu tempat yang keluar dalam pikiran setiap orang. Namun, jika ditelisik lebih jauh, kota di Amerika Serikat itu bukanlah tempat perjudian terbesar di bumi ini, banyak negara yang menjadi lokasi perjudian namun sama sekali tidak
pernah masuk sebagai kandidat dalam pikiran masyarakat kebanyakan.
Sebuah lembaga konsultan berbasis di London Inggris, H2 Gambling Capital, mengeluarkan peringkat negara tempat berjudi terbesar di dunia. Dalam pemeringkatan ini, lembaga tersebut menilai berdasarkan rata-rata jumlah kekalahan setiap tahun dibagi dengan populasi orang dewasa di lebih dari 200 negara.
Jumlah kekalahan ini termasuk di dalamnya uang yang hilang karena perjudian dalam pertandingan pacu kuda, mesin poker, lotere, dan kasino.
Inilah 10 negara tempat berjudi terbesar di dunia (diurutkan dari posisi terbawah):

10. Spanyol



Rata-rata kalah taruhan: US$418 (Rp3,76 juta) per satu orang dewasa
Perjudian di Spanyol telah dilegalisasi sejak tahun 1977 dan permainan judi melalui mesin menyusul pada 1981. Penduduk Spanyol memang terkenal suka bertaruh untuk segala hal, mulai dari sepakbola, kartu, hingga lotere. Permainan lotere Natal Spanyol yang dikenal dengan nama El Gordo atau The Fat One, adalah satu-satunya undian lotere di dunia yang memberikan hadiah hingga US$1 miliar (Rp9 triliun). Tahun lalu, 4 dari 5 warga spanyol membeli tiket lotere ini kendati harganya mencapai 200 euros atas US$286 (Rp2,57 juta). Bisnis lotere yang dilakukan Loterias y Apuestas del Estado, memperoleh pendapatan sekitar US$10 miliar Euro atau US$14,4 miliar (Rp129,6 triliun) pada
tahun lalu.

9. Yunani


Rata-rata kalah taruhan: US$420 (Rp3,78 juta) per orang dewasa.
Yunani muncul sebagai salah satu legenda sebagai negara penjudi sepanjang masa
seperti Nicholas 'Nick the Greek' Dandolos. Sayangnya dia mati sebagai orang
miskin pada usia 83 di tahun 1966, setelah kehilangan uang kemenangannya yang
ditaksir mencapai US$500 juta (Rp4,5 triliun) pada tahun 2009.
Permainan lotere merupakan salah satu bentuk perjudian terfavorit di Yunani.
Pada tahun 2010, permainan lotere bernama Joker membukukan rekor jackpot
sebesar 19 juta Euro.
Negara ini juga memiliki perusahaan perjudian terbesar di Eropa bernama OPAP
dengan kapitalisasi pasar mencapai 4,1 miliar Euro. Upaya privatisasi
perusahaan ini rencananya dilakukan pada 2012 dan diharapkan bisa membantu
pemerintah membayar sebagian utang negara.

8. Norwegia


Rata-rata kalah taruhan: US$448 (Rp4,03 juta) per orang dewasa
Lotto, kartu gosok, mesin poker, dan taruhan sepakbola adalah beberapa cara
berjudi favorit yang disukai masyarakat Norwegia. Dalam sebuah survei yang
dilakukan pemerintah pada tahun 2008, sebanyak 88 persen masyarakat Norwegia
mengaku menjadi penjudi seumur hidup. Hasil survei juga menemukan fakta bahwa
proses kecanduan judi terjadi pada generasi muda yang sebelumnya pernah bermain
permainan judi mesin.
Fakta itu tidak memperhitungkan upaya pemerintah setempat untuk mengurangi
akses perjudian bagi masyarakat. Pemerintah Norwegia pernah berusaha mengurangi
mesin poket menjadi 10 ribu unit dari sebelumnya 22.700 unit pada Juli 2007.
Upaya itu tidak mengurangi kecanduan masyarakat Norwegia dalam berjudi.  Banyak
warga yang beralih ke permainan judi online sehingga memaksa pemerintah
memblokir atau menyaring operasional perjudian online.

7. Hongkong


Rata-rata kalah taruhan: US$503 (Rp4,53 juta)per orang dewasa
Perjudian merupakan praktik yang melanggar hukum untuk Hongkong daratan. Namun,
tempat perjudian terbesar, Macau, menjadi tempat untuk menyalurkan kebiasan
berjudi masyarakat dan bisa ditempuh hanya dengan perjalanan selama 1 jam. Pada
kuartal I-2011, tercatat setengah juta masyarakat Hongkong mengunjungi Macau.
Untuk Hongkong, perjudian berupa balap kuda, lotere, dan taruhan sepakbola
merupakan bentuk perjudian yang diperbolehkan pemerintah setempat. Tak
mengherankan, The Hongkong Jockey Club yang menggelar 700 jadwal pertandingan
setiap tahun mampu meraup pendapatan dari lotere dan taruhan hingga US$2,7
miliar (Rp24,3 triliun).
Rakyat Hongkong selama ini memang terkenal dengan kebiasaannya berjudi.
Berdasarkan penelitian kesehatan yang dilakukan University of Calgary, 1 dari
20 warga Hongkong mengalami kelainan akibat perjudian (gambling disorder).
Survei lain dari Hong Kong-based Caritas Addicted Gamblers Counseling Centre
menemukan, dari 1.040 pelajar Hongkong yang diwawancara, lebih dari setengahnya
sudah diperkenalkan dengan dunia perjudian oleh orangtuanya. Dan 41 persen
diantaranya memulai berjudi pada usia 6 tahun.
Perusahaan perjudian milik negara, Norsk Tipping yang bangkrut karena melanggar
aturan Kementerian Kebudayaan dan persoalan gereja tahun lalu menghasilkan
pendapatan US$2,1 miliar (Rp18,9 triliun).

6. Italia

Rata-rata kalah taruhan: US$517 (Rp4,65 juta) per orang dewasa
Aktivitas berjudi favorit masyarakat Italia adalah permainan elektronik seperti
mesin poker. Berdasarkan studi pada tahun 2010 yang dilakukan lembaga konsultan
bisnis dan strategi MAG Consulenti Associati, permainan games elektronik
menyumbang hampir setengah dari total pendapatan Italia dari perjudian selama
semester I-2010. Pada periode itu, pendapatan permainan judi mencapai US$22
miliar (Rp198 triliun).
Italia juga terkenal sebagai negara yang menemukan permainan judi Baccarat,
serta membuka  kasino milik pemerintah yang pertama di Eropa, pada tahun 1638,
bernama The Ridotto, berlokasi di Venice.
Namun, pemerintah Venesia akhirnya memutuskan menutup kasino tersebut pada 1774
sebagai upaya untuk menciptakan kota yang saleh, berdisiplin, dan berperilaku
moderat

5. Finlandia

Rata-rata kalah taruhan dinegara ini mencapai USD $ 555 atau 4,98 juta rupiah per orang dewasa. Penelitian membuktikan bahwa 41 persen jumlah orang dewasa di Finlandia berjudi setiap pekannya. Batas minimal usia yang diperbolehkan bermain poker adalah 18 tahun yang dulunya 15 tahun.


4. Kanada

Nilai rata-rata kalah taruhan sebesar USD $ 568 atau 5,11 juta rupiah ini tahun lalu lebih dari 75 persen orang dewasa di Kanada berjudi menggunakan berbagai jenis bentuk perjudian. Penjudi terbesal berasal dari provinsi Saskatchewan, dimana rata-rata pendapatan dari perjudian per orang mencapai USD $ 841 atau 6,57 juta rupiah. Jenis Perjudian yang disukai oleh warga Kanada yaitu Scratch, Loetere dan juga kartu kemenangan ( Win Card ).
Kecintaan warga Kanada akan oermainan lotere membuat pemerintah setempat membuat inisiatif untuk meningkatkan kewaspadaan bahwa pemebrian tiket untuk masyarakat kecil tidak diperbolehkan. Usulan tersebut muncul karena banyaknya kritik tentang orang tua yang memberikan hadiah natal kepada anaknya sebuah tiket lotere.

3. Irlandia


Rata-rata kekalahan yang dialami orang Irlandia ini adalah sebesar USD$ 588 atau 5,29 juta rupiah. Pada tahun 1956, Industri Kasino di Irlandia pun sepenuhnya dilarang dengan permainan perjudian dan lotere.
Dibawah undang-undang baru, taruhan melalui mesin permainan tidak boleh melebihi 6 sen sedangkan untuk hadiah, hanya dibatasi sebesar 10 sen. Namun hingga kini pemerintah setempat sedang menyusun legislasi yang baru.
Pemerintah Irlandia telah memberikan keleluasaan untuk membangun komplek peristirahatan dan juga olahraga yang meniru gaya kota besar seperti Las Vegas. Untuk pembangunan tersebut, dibutuhkan modal sekitar 460 juta euro atau setara dengan 6,01 triliun rupiah.
Pembangunan yang memakan 3 tahun ini, memiliki hotel, kasino, lapangan golf, arena balap dengan berbagai cuaca serta replika gedung putih AS yang membuat Negara ini dibetahi oleh para penjudi.

2. Singapura

Rata-rata kekalahan taruhan di negara ini dibilang cukup besar karena mencapai 10 juta rupiah per orangnya. Singapura memang dikenal belum lama membuka kawasan perjudian akhir-akhir ini. Namun, kawasan ini pun menjadi area perjudian terbesar ketiga setelah Macau dan Las Vegas, dan pada tahun ini pun Singapura menggeser peringkat Las Vegas.
Dengan adanya keputusan untuk membangun pusat Kasino di pusat kota, sempat menimbulkan kekhawatiran akan masyarakat Singapur ketagihan berjudi. Untuk mencegah hal tersebut terjadi, maka pemerintah Singapura pun menetapkan aturan biaya masuk sebesar 100 dolar singapura atau 10 juta rupiah bagi masyarakat lokal Singapura.
Namun kebijakan tersebut pun tidak menghalangi minat para penjudi Singapur ini. Bahkan Singapura akan mencetak pendapataan sebesar USD $ 6,4 miliar atau setara dengan 57,6 triliun rupiah. Angka terbut bahkan melampaui pendapatan Las Vegas yang hanya 52,2 triliun rupiah saja.

1. Australia


Kekalahan terbesar dipegang oleh Negara yang satu ini dengan rata-rata 11,5 juta rupiah per orang dewasa. Negara ini menggilai perjudian hingga sebuah perusahaan perjudian menawarkan taruhan mengenai suku bunga bank sentral akan dinaikan atau diturunkan.
Selain itu, Australia merupakan satu-satunya negara yang memperbolehkan taruhan terhadap cabang olahraga namun mencegah penjudi menggunakan internet untuk bermain judi secara online ketika pertandingan sedang berlangsung.
Mesin poker yang dikenal dengan nama Pokies ini merupakan jenis permainan yang terfavorit dikalangan warga Australia ini. Bahkan permainan ini telah membuat 70-80 persen masyarakatnya kecanduan.

Salam jitupoker

No comments:

Post a Comment