Armada Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) yang dipelopori oleh kapal induk, USS John C Stennis, berlayar di Laut China Selatan di dekat pulau sengketa. Kapal Induk AS itu disertai rombongan kapal perang dan ribuan pelaut AS.
Dua kapal perang AS dalam rombongan itu antara lain, kapal perusak USS Stockdale dan USS Chung-Hoon. Selain itu kapal penjelajah Mobile Bay dan Atietam ikut serta dalam pelayaran.
Para pejabat AS berdalih, pelayaran kapal induk dan rombongan kapal perang itu merupakan misi patroli rutin. Patroli itu berlangsung di tengah ketegangan di Laut China Selatan setelah China mengerahkan sistem rudal canggih dan sistem radar militer di pulau sengketa.
Pengiriman armada kekuatan laut ini adalah unjuk kekuatan AS kepada RRT. Iringan kapal perang di perkirakan akan tiba di perairan yang disengketakan pada awal minggu depan.
Tiongkok mengklaim hampir seluruh wilayah di Laut China Selatan adalah milik mereka. sedangkan Amerika menganggap RRT serakah dengan melakukan militerisasi kawasan itu dan tidak menerima negara lain untuk klaim daerah di di kawasan Laut Cina Selatan.
Setelah Tiongkok menempatkan misil di Kepulauan Paracels bulan lalu, Panglima Komando Pasifik Amerika Laksamana Harry Harris menjelaskan kepada Kongres bahwa Negeri Tirai Bambu jelas sedang memiliterisasikan kawasan di daerah itu.
Tiongkok menyangkal tuduhan itu dan mengatakan justru Amerikalah yang menyebabkan ketegangan di daerah Laut Cina Selatan. "Amerika yang mengirim kapal-induk dan kapal perang lainnya ke Laut China Selatan ", kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok.
Sedangkan Amerika mengatakan bahwa Amerika sudah puluhan tahun melakukan patroli di kawasan Pasifik termasuk Laut China Selatan dan tidak punya niat untuk mengendurkannya.
Menteri Pertahanan Amerika Ash Carter mengemukakan di hadapan sekelompok pasukan AS bahwa bangkitnya Tiongkok sebagai bangsa yang makmur adalah hal yang ‘baik’. Namun, perilaku Tiongkok yang agresif membuat Amerika dan mitranya mencegah hal yang berlebihan.
Enam negara Pasifik termasuk Vietnam dan Filipina mempunyai klaim teritorial di Laut China Selatan dan menuduh Tiongkok menggunakan kekuatan militernya untuk menggertak kedua negara supaya mundur. Tiongkok juga membangun pulau buatan di laut itu untuk memperkuat klaimnya.
Salam Jitupoker.com
No comments:
Post a Comment